TUBAN, – Kodim 0811 Tuban melaksanakan Program Bakti Kemandirian Masyarakat tahun 2022 berupa sosialisasi dan pengembangan usaha peternakan. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Letda Sucipto Makodim 0811 Tuban Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 800 Kabupaten Tuban. Kamis (01/9/2022).
Pada pelaksanaan program bakti kemandirian masyarakat tahun 2022 kali ini mengusung tema, “TNI AD Wujudkan Masyarakat Yang Mandiri dan Sejahtera Untuk Indonesia Tangguh”.
Kegitaan yang di buka oleh Kepala Staf Kodim 0811 Tuban Mayor Czi Gatot Palwo Edi mengatakan Program Bakti kemandirian masyarakat merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada masyarakat dan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan demi terwujudnya ketahanan masyarakat di wilayah binaan.
“Kami sebagai apatur komando kewilayahan yang merupakan ujung tombak TNI AD dalam melaksanakan pembinaan teritorial secara konkret di wilayah binaan, yang kali ini implementasinya diwujudkan dengan kegiatan Bakti TNI, dalam kegiatan Bakti Kemandirian Masyarakat, ” ucapnya.
“Secara umum tujuan bakti TNI ini adalah untuk mengatasi kesulitan serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga diharapkan terwujud kemanunggalan TNI-Rakyat, ” ujarnya.
Semantara itu Achmad Sifa’i, S.Pt pemateri dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menyampaikan pengembangan usaha peternakan mempunyai peranan yang cukup penting dalam memberikan konstribusi terhadap perekonomian negara dan masyarakat.
Melalui sektor peternakan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan msyarakat khususnya peternak, serta dapat memperluas kesempatan kerja.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P), Populasi peternak kabupaten tuban tahun 2021, untuk sapi potong dengan jumlah 354.650, sapi perah 31, kambing 137. 657, domba 95.002, ayam petelur 760.946 dan ayam potong 13.467.560 dengan data berikut untuk populasi sapi potong menempatkan Kabupaten Tuban terbanyak kedua setelah Kabupaten Sumenep dan untuk provinsi Jawa timur menepatkan posisi pertama di tingkat nasional.”terangnya
Melalui proses produksi breeding, feeding, hingga management di harapkan peternak memperoleh hasil produksi sesuai yang di harapkan. Namun dikatakan Sifa’i tantangan pengembangan tidak cukup hanya memghasilkan produksi yang tinggi, tapi juga dituntut menghasilkan keberagaman produk dan kualitas sesuai dengan perkembngan minat konsumen saat ini.”imbuhnya
Selain materi dengan tema “Pengembangan Usaha Peternakan” pemateri juga menyampaikan materi “Pengembangan Potensi Pengolahan Hasil Perikanan” dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban .(pendim 0811)