TUBAN - Hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir mengakibatkan aliran sungai kali kening yang melintasi 4 kecamatan yang ada di kabupaten Tuban meluap, diantaranya kecamatan Parengan, Senori, Bangilan dan kecamatan singgahan meluap.
Akibat luapan sungai tersebut menyebabkan banjir di beberapa desa yang ada di kecamatan Parengan dan menggenangi rumah warga, persawahan, jalan antar kampung serta sejumlah fasilitas umum dengan ketinggian mencapai 10-60 centimeter.
Rabu sore (30/11) Kepala Kepolisian Resor Tuban AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., S.H., M.H., bersama Dandim 0811 Tuban Letkol Inf. Suhada Erwin turun langsung memantau dan memimpin evakuasi warga yang terdampak luapan sungai, saat di lokasi Rahman menjelaskan terdapat delapan desa di kecamatan Parengan yang terdampak oleh luapan sungai kening tersebut.
"Ada 8 desa yang tergenang, rata-rata ketinggian air mencapai 10-60 centimeter" terang Kapolres Tuban.
Perwira Polisi asal Banyuwangi itu menambahkan selain intensitas curah hujan, banjir disebabkan kiriman air dari wilayah hulu yang yang cukup tinggi sehingga sungai tidak mampu menampung air menyebabkan terjadinya luapan.
"Kiriman air dari hulu yang diakibatkan hujan yang cukup tinggi membuat sungai tidak mampu menampung kiriman air sehingga terjadi luapan" tandasnya.
Masih kata Rahman, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama Forkopimka untuk mendata rumah warga serta persawahan maupun fasilitas umum yang tergenang luapan sungai kali kening, selain itu ia juga memerintahkan jajarannya untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan serta pengamanan masyarakat yang terdampak banjir tersebut.
Akibat luapan sungai kali kening tersebut sedikitnya 8 (delapan) desa yang ada di kecamatan Parengan tergenang banjir diantaranya desa Cengkong, sembung, Margosari, Kumpulrejo, Brangkal, Parangbatu, Mergorejo dan Suciharjo yang merendam ratusan rumah warga, selain itu banjir juga menenggelamkan puluhan hektar sawah, jalan antar kampung serta sejumlah fasilitas umum.
Berikut data yang diperoleh akibat luapan sungai kening :
1. Desa Cengkong
- Jalan poros kabupaten Desa Cengkong menuju Desa Kumpulrejo tergenang air sepanjang 70 meter dengan ketinggian air sekitar 60 Cm
- Lahan persawahan dengan tanaman padi tergenang seluas 9 hektar
- 10 rumah yang terdampak genangan air dengan ketinggian 30-40 centimeter.
- Halaman Balai desa Cengkong terendam air dengan ketingian 10 centimeter
2. Desa Sembung
- Jalan poros dusun Wirun desa Sembung tergenang air sepanjang 400 meter dengan ketingian 30-55 centimeter
- Lahan persawahan tanaman padi tergenang air sekitar 9 hektar.
- 10 rumah tergenang air dengan ketingian 20-30 centimeter
3. Desa Margosari
-Jalan poros desa tergenang air setinggi 40 centimeter sepanjang 200m.
--Persawahan tergenang dengan ketinggian 60 centimeter seluas 2 hektar.
4. Desa Kumpulrejo
- Jalan poros desa Kumpulrejo tergenang air sepanjang 500 m dengan ketinggian 40 cm
- Persawahan seluas 3 hektar tergenang air setinggi 60 cm
5. Desa Brangkal
- Jalan Poros desa tergenang 10-100 cm sepanjang - + 7, 35 Km.
- Persawahan seluas 24 hektar
- Sebanyak 15 rumah tergenang air dengan ketinggian 10-20 Cm.
- 2 Sekolah Dasar tergenang air
- 2 Taman Kanak-kanak tergenang.
- 1 Paud tergenang.
- 1 Masjid tergenang .
- 9 Musholla.
- 1 Puskesmas Pembantu.
- 1 Puskeswan.
- 1 Balaidesa.
6. Desa Parangbatu
- Jalan poros dusun Jati Desa Parangbatu tergenang sepanjang 200 m dengan ketinggian air 40-50 Cm.
- 30 Rumah terendam air dengan ketinggian 10-20 Cm.
7. Desa Mergorejo
- Jalan Poros desa sepanjang 2100 M dengan ketinggian air setinggi 20-110 Cm.
- Rumah sebanyak 264 KK dengan ketinggian air 20-50 Cm.
- Persawahan seluas 15 ha dengan ketinggian air 20-100 Cm.
- Fasilitas umum 2 Sekolah Dasar Dengan ketinggian air 20-50 Cm .
8. Desa Suciharjo
- Jalan desa sepanjang 1, 5 Km dengan ketinggian air 20-50 Cm
- 12 Rumah terdampak
- Persawahan seluas - + 3 hektar dengan ketinggian air 30-70 Cm.
- Fasilitas umum MI Sunan Bonang dengan Ketinggian air 20-50 Cm.